dears,
saat kita muda adalah saat yang tepat untuk berkarya
di blog ini aku akan menuliskan semua pengalamanku menjalani bisnisku
Semoga bermanfaat yah :-)
RSS

Sabtu, 30 April 2011

Sebuah tulisan dari seorang sahabat tentang aku :p


Kartini Kami, Ni Made Sugiarti
by : Trisna Adiatmi


Dengan cara kita sendiri, kita semua terlahir untuk membuat perubahan di dunia, bukan hanya sekedar hidup begitu saja
 - Robert K Coopier-

Bagi kami, kartini masa kini ialah dia yang berani bermimpi besar. Dia yang semangat berpantang menyerah mengubah ketidakadilan hidupnya. Dia yang menanggalkan atribut mudanya, demi berpikir maju mengukir sejarah. Dia yang kemudian merangkul kami, perempuan lainnya, untuk bersama-sama meraih kehidupan yang lebih layak. Dia yang menyadarkan kami, bahwa kodrat perempuan tidaklah lebih rendah dari pada pria. Bahwa kami, perempuan lainnya BISA : menjadi tulang punggung keluarga, berkarya, berkarir, sukses dan sejahtera. Bagiku, kartini muda masa kini ada pada sosoknya.

Dialah Ni Made Sugiarti. Perempuan muda berusia 25 tahun yang telah mengubah dunia biasanya menjadi lebih bermakna. Seorang pebisnis muda sebuah perusahaan MLM dengan peringkat tertinggi kedua di Bali. Berangkat dari keluarga sederhana, Sugiarti kecil sudah terbiasa dihadapkan pada peliknya perekonomian keluarga. Ayahnya, yang seorang supir, berpeluh melawan panas, hujan, dan kencangnya angin jalanan. Ibunya yang seorang penjahit selalu memprasahkan rejeki pada datang atau tidaknya pelanggan. Semua itu tak lah bisa membuat Sugiarti memiliki mainan, liburan, dan pakaian baru layaknya teman seusianya. Ia sadar, itu terlalu menyesakkan. Ia menginginkan sebuah perubahan besar. Di usia 18 tahun, Sugiarti memulai usahanya. Menutup mata dari kemungkinan kehilangan masa muda yang berhura-hura, Sugiarti justru bekerja.

Dan kami, adalah saksi hidup bagaimana dia melawan semua halangan. Pekerjaannya dekat dengan cemooh, sindiran, hinaan, penolakan, ketidakmungkinaan bahkan kegagalan. Tapi semangat selalu tersirat di setiap senyumnya. Ia puna ayah, ibu, dan keluarga yang sudah lama menderita. Siapa lagi yang harus ia tunggu untuk mengulurkan tangan? Tidak ada. Ia memang perempuan tapi itu bukan halangan.

Kami tau dia mewujudkan semua. Kehidupan yang berkecukupan, keluarga yang bahagia, masa tua yang indah bagi kedua orang tuanya, dan menciptakan Sugiarti-Sugiarti selanjutnya. Sosoknya memang sangat menginspirasi banyak remaja untuk menatap masa depan yang lebih baik. Layaknya guru, ia tak pernah pelit untuk membagi ilmu. Dan layaknya padi, dialah gadis muda yang selalu merunduk, menjaga kesederhanaannya ditengah pencapaian besarnya. Ni Made Sugiarti, seorang Diamond Director yang mengantongi puluhan juta rupiah berhasil mengubah nasib kehidupanya. Bercermin darinya, kami yakin, Ibu Kartini pun pasti berbangga hati, perempuan kini tak lagi hanya berpasrah pada nasib dan lai-laki.

 Dan kini, aku adalah satu contoh dari beribu orang yang dirangkulnya ke jalan sukses. Dulu, akupun sama, berkutat dan mengutuk nasib yang tak seindah para tetangga. Memandangi ayah ibu yang pergi pagi pulang malam demi sesuap nasi. Bergulat dengan adik tentang porsi makan. Mengantar ibu untuk mencari pinjaman di sana sini. Melihat kondisi kakak yang tak kunjung. Membunuh mimpi berkuliah di universitas ternama karena masalah biaya. Semua itu menghalangiku untuk melangkah lebih ringan. Aku pun mau berubah, aku pun mau memecahkan semua, aku mau sesukses Sugiarti. Dan ia mengarahkanku.

“Kalau saya saja bisa, kalian juga pasti bisa!” ucapnya.

Sugiarti adalah wujud nyata perpanjangan Tuhan yang menolong hidupku. Ia menjadi sosok teladan dan inspiratif yang membuat aku punya cukup bukti bahwa aku bisa. Ia tak berat tangan untuk langsung membantu. Tak pernah tuli bisu untuk mendengar dan menasehati. Tak pernah berhenti bersemangat ketika aku berputus asa. Dia terlalu nyata untuk kemudian aku rasakan membawa suatu perubahan besar. Untuk ku dan semua orang yang belajar dari kemandiriannya. 

Kartini kami saat ini adalah dia. Kami merasakan jiwa perempuan besar dirinya mengalir ke setiap orang. Perjuangannya tak pernah usai, bukan lagi untuk kebahagiaan pribadi tetapi kemudian untuk menolong yang lainnya. Sugiarti mengajarkan kami bagaimana memahami dan melakukan sebuah emansipasi yang dulu hanya sebatas kata-kata. Kami bangga dan bersyukur meneladani mimpi, semangat, dan perjuangannya. Kartini kami, Ni Made Sugiarti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar